SUPIR YANG PENYABAR
Di sebuah siang yang sibuk, seorang pemuda melambai menghentikan sang taksi di jalan. Ia tampak
sangat terburu buru. Wajahnya tegang, seperti ada beban berat yang menimpa
harus diselesaikannya saat itu juga.
Sebuah taksi berhenti menghampiri
pemuda tersebut. Si pemuda segera membuka pintu dan bergegas
masuk ke dalam taksi tersebut.
“Ke gedung di jalan utama ya Pak. Mohon cepat, karena
saya sudah hampir terlambat!” seru si pemuda tergesa-gesa.
“Baik,Pak. Saya akan carikan jalan alternatif agar bisa
lebih cepat sampai tujuan dan tidak terjebak macet di jalan yang sangat padat.
Siang-siang .seperti ini, jalan menuju ke sana biasanya sangat padat,” sebut
sang sopir tetap dengan nada ramah dan tersenyum kepada penumpangnya
Mobil pun bergegasberjalan ke sebuah jalan. Setelah
melewati sedikit kemacetan, sang sopir segera mengarahkan mobilnya ke jalan
alternatif yang memang lebih sepi daripada jalan utama dan mudah sampai dengan
tujuan .
Mobil pun akhirnya bisa melaju cukup kencang. Si pemuda
di kursi belakang masih saja sibuk dengan beberapa dokumen yang dibawanya.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba sebuah mobil dari arah
berlawanan melintas dengan kencang sekali. Hampir saja terjadi senggolan yang
bisa berakibat fatal dan bisa saja tabrakan yang sangat besar dan bisa tidak
terselamatkan.
Sopir di mobil tersebut berteriak dengan kasar,dan memaki
memaki sopir taksi yang dianggap berbuat salah, meski sebenarnya yang terjadi
sebaliknya.
Mendengar perkataan kasar itu, penumpang taksi itu pun lantas
ikut marah.
Dia yang salah,
malah dia yang memaki-maki kita. Dasar orang tidak tahu aturan!” teriaknya
kencang.
Tapi, sang sopir taksi justru memilih menjawab jawaban
yang mengejutkan. “Silakan lewat Pak. Mohon berhati-hati, semoga selamat sampai
tujuan ya,” katanya pada si pengemudi mobil yang hampir menabraknya.orang yang
mengemudi mobil yang tadi hampir saja tabrakan
Si pemuda pun terheran dengan sikap si sopir taksi.tadi
“Bagaimana bisa Bapak malah memaafkan dia, bukankah jelas-jelas dia yang
salah?” segera si pemuda masih dengan sedikit emosi, sebab perjalanannya jadi
sedikit terganggu.dan agak lama karena ada perkataan yang mengganggu tadi
“Sudahlah Pak, yang penting kita semua selamat dan tidak
ada apapun yang terluka,” ucapnya dengan nada sabar. Senyum dengan setulus dari
dalam hatinya.
. “Saya punya prinsip seperti truk bak sampah. Memang, ia
terasa bau, , kotor, dan pengap karena sampah yang dimuatnya. Tapi, semua itu
akan segera dibuangnya di tempat pembuangan terakhir. Truk bak sampah
hanya jadi saluran sementara sampahpun, tanpa pernah menjadi sampah itu
sendiri. Begitu juga prinsip saya, Pak. Mungkin saja, saya bisa ikut marah dan
emosi, tapi kalau saya biarkan, saya ikut menjadi ‘sampah’. Bisa jadi, orang
lain pun kena akibatnya. Pekerjaan jadi tidak beres, hati pun tidak tenang.
Karena itu, saya memilih kalau pun mendapat buangan ‘sampah’ dari orang,
biarlah itu berlalu tanpa pernah menjadikan saya ikut terbebani. Dengan cara itu,
saya bisa melalui berbagai masalah, menghadapi emosi orang lain, bahkan keluan
pelanggan dengan tetap tenang dan sabar.
0 comments:
Post a Comment