468x60 Ads



Nilai Kehidupan. Dian Rahmawati. Kelas IXB

Nama     : Dian Rahmawati
No.Urut : 08
Kelas     : IXB

 Hasil gambar untuk nilai kehidupan

Nilai Kehidupan

     Pada suatu hari ada  seorang pemuda yang bernama Haris. Dia hidup sebatang kara. Pendidikannya rendah dan ia bekerja sebagai buruh tani milik tuan yang kaya raya. Walaupun hidupnya sederhana tetapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dengan baik. Pada suatu hari ketika , Haris merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk  apa sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Haris itu merasa hampa , putus asa , dan tidak memiliki arti.
      "Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati , lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini ", katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon. Pohon yang dituju , saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. "Anak muda yang tampan dan baik hati tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang , bila dia patah. Padahal , setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ , bernyanyi riang untuk mengibur siapapun yang berada di sekitar sini."
       Dengan bersunggut - sunggut , Haris pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ. Saat bersiap - siap , kembali terdengar suara lirih si pohon , "Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini , ada sarang tawon yang sedang dikerjakan  oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silahkan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya." Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah  kata pun, Haris berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda," Anak muda , karena rindangya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar istirahat atau berteduh di bawah dedaunan. Tolong jangan mati di sini."
      Setelah pohon yang ketiga kalinya, Haris termenung dan berpikir, " Bahkan sebatang  pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah , tidak terusik , dan tetap  rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk hidup."  Segera timbul kesadaran baru. " Aku manusia : masih muda , kuat , dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang , aku harus punya cita - cita dan akan bekerja dengan baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain." Haris pun pulang ke rumahnya dengan penuh semangat dan perasaan lega. Kalau kita mengisi kehidupan ini dengan menggerutu , mengeluh , dan pesimis , tentu kita menjalani hidup ini dengan terasa terbebani dan saat tidak mampu lagi menahan akan memungkinkan kita mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri. Sebaiknya , kalau kita mampu menyadari sebenarnya kehidupan ini begitu indah dan menggairahkan, tentu kita akan menghargai kehidupan ini. Kita akan mengisi kehidupan kita, setiap hari dengan optimisme, penuh harapan dan cita - cita yang diperjuangkan, serta mampu bergaul dengan manusia-manusia lainnya.

0 comments:

Post a Comment

 
. © 2016 Design by Manisum | Sponsored by bkktkm - bkktkm - bkktkm