468x60 Ads



Sukses untuk lulusan SMPN 1 MIRIT

Beriman, Santun, Berprestasi dan Terampil

Guru-Guru SMPN 1 Mirit

Guru adalah Pamong, orang tua pengganti yang dipercaya mendidik siswa-siswinya

Staf Tata Usaha

Syukuran HUT Sekolah Ke-40

Prestasi Tiada Henti

Semangat Berprestasi

Seimbangkan jiwa dan raga

HUT Sekolah ke-40

Study Tour 2020

Study Tour ke Jatim Park


3.3.9.a Koneksi Antar Materi - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

0 comments



Filosofi pendidikan menurut KHD (Ki Hadjar Dewantara) adalah  menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Untuk mewujudkan hal itu dalam mendidik siswa, guru berorientasi pada terwujudnya profil pelajar pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, seperti dikutip dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Demi terwujudnya profil pelajar pancasila, guru dituntut untuk melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid. Pembelajaran berpihak pada murid, salah satunya dengan memberi kesempatan murid untuk mengemukakan pendapat. Kemudian memberi kebebasan membangun sendiri pengetahuannya, tidak selalu mengikuti keinginan gurunya. Inilah perwujudan dari merdeka belajar.

Sekolah juga harus menciptakan budaya positif yang dapat menumbuhkembangkan kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan murid. Hal ini sejalan dengan perupamaan guru sebagai  seorang petani yang menanam jagung misalnya, hanya dapat menuntun tumbuhnya jagung. Ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu tanaman jagung agar bisa tumbuh dan berbuah optimal.

Salah satu pemeblajaran yang berpihak pada murid adalah pembelajaran berdifernsiasi. Pembelajaran diferensiasi diawali dengan memetakan kesiapan, minat, dan profil belajar siswa. Atas dasar pemetaan itu dibuatlah diferensiasi konten, proses, dan produk. Dengan begitu, murid dapat belajar sesuai dengan kondisi dan kecenderuangan masing-masing. 

Selain pembelajaran yang berpihak pada murid, guru juga dituntut mampu untuk menyusun program yang berdampak ada murid. Penyusan program yang berdampak pada murid didasari oleh sumber daya yang dimiliki sekolah. Sumber daya itu, dapat dirinci sebagai berikut: 1) modal manusia, 2) modal sosial, 3) modal fisik, 4) modal lingkungan alam, 5) modal finansial, 6) modal politik, dan 7) modal budaya/agama. 

Semua modal aset yang dimiliki sekolah difokuskan untuk menyusun program yang berdampak pada murid, misalnya program LIERASI SEKOLAH. Program disusun menggunakan alur BAGJA. Setelah program tersusun maka dilaksnakan, dan dievaluasi. Dari pelaksanaan sampai dengan evaluasi hendaknya melibatkan murid. Jadi, baik secara langsung ataupun tidak, program yang disusun ini memberikan dampak bagi murid.  

 
. © 2016 Design by Manisum | Sponsored by bkktkm - bkktkm - bkktkm