468x60 Ads



Sebatas Kenangan. Rohana Yuniarti. Kelas IX B

                                                                

Hasil gambar untuk sebatas kenangan

Sebatas Kenangan

       Dahulu ada seorang anak bernama Vani yang berasal dari keluarga orang yang kurang mampu.Dengan orang tuanya yang hanya sebagai pelengkap suatu keluarga,namun pada kenyataannya keluarga Vani tak seharmoni yang kita bayangkan,setiap harinya Vani sangatlah muak dengan sifat kedua orang tuanya yang hari-harinya hanya memperebutkan harta tanpa mempedulikan Vani yang hanya sebagi anak semata wayang mereka.
       Hari-hari berlalu kehidupan Vani seperti hanya ditemani satu manusia yaitu Katrina,sahabat yang selalu menemaninya saat ia suka maupun duka,dan selalu mendengarkan curahan hati Vani.Bahkan masalah keluarga Vanipun Katrina tau,dan setiap kali ia sedih akan permasalahan orang tuanya Katrinalah yang selalu ada disisinya.
      Pada suatu hari ketika Vani akan berangkat sekolah Vani melihat dari balik pintu kamarnya bahwa kedua orang tuanya sedang berdebat,dan ibu Vani berkata bahwa mereka akan bercerai.namun orang tua Vani tak menyadari bahwa perdebatan itu dilihat dan didengar oleh Vani,dan saat itu juga Vani hanya berpura-pura tidak mengetahuinya,namun dalam hatinya ia merasa tersakiti dengan perdebatan hari itu.
      Setelah ia mendengar perdebatan kedua orang tuanya ia menyampaikan hal itu kepada ibu dari ibu Vani yang tak lain adalah neneknya.Setelah mendengar penjelasna dari cucunya itu nenek Vani berkata "Bersabarlah cucuku semua ini adalah rencana yang maha pencipta."
"Sampai kapan aku harus selalu  tersakiti seperti ini dan sampai kapan aku harus bersabar?"kata Vani 
"Suatu saat mereka pasti akn sadar dan menyesal akan semua yang telah mereka lakukan"Nenek Vani meyakinkan 
      Hari itu Vani benar-benar merasa bahwa dirinya bagai hamparan debu yang tak berarti untuk orang tuanya setelah melihat perdebatan orang tuanya tak pernah sampai menyatakan perceraian.
      Pada beberapa hari setelah setelah ayah dan ibu Vani menyatakan untuk bercerai,tibalah surat perceraian itu,yang setelah Vani melihatnya ia terpuruk lemas tak berdaya,lalu tak lama kemudian tanpa ia sadari kedua orang tuanya telah berada di sampingnya,dan kemudian Vani berkata"Apa ini adalah jalan satu-satunya untuk menyelesaikan masalah dalam keluarga kita,apakah kalian tak pernah memikirkan bagaimana perasaanku selama ini,dan apakah kalian menyadari bahwa keputusan kalian untuk bercerai tak akan merusak keluarga ini,sebenarnya tanpa hartapun kita dapat bahagia,asalkan kita selalu kuat menghadapi cobaan ini bersama-sama,dan seharusnya kalian harus lebih bersyukur atas apa yang kita punya,masih banyak orang yang lebih susah dari kita,mungkin intuk kalian perkataanku sangatlah tidak berarti,tapi itulah isi hatiku yang selama ini aku pendam dalam-dalam tentang aku yang tersakiti oleh kalian.
      Setelah mendengar kata-kata Vani hati kedua orang tuanya sedikit tersentuh.
"Mungkin selama ini kita memang salah,tak seharusnya kita begiti,seharusnya kita harus lebih bersyukur atas apa yang kita miliki,dan tuhan telah menegur kita lewat ,dan mulai sekarang kitq harus merubah sikap kita yang dulu!" kata ayah Vani
"Seorang anak dengan usia 14 tahun,diusia sekecil Vani,dia harus menaggung beban seberat ini ,kita benar-benar orang tua yang jahat,selama ini perasaan Vani selalu kita hancurkan tanpa kita sadari dan tanpa kita pedulikan,beruntungnya Vani tak seperti kita yang buta akan harta."kata ibu Vani
mencengar kata-kata itu nenek Vani melukiskan senyum dibibir kriputnya itu.
       Keesokan harinya ibu Vani mengetuk pintu kamarnya ,bermaksud untuk membangunkan Vani dari tidurnya,namun sudah berkali-kali ia mengetuk pintu kamarnya tapi tak terdengar sedikitpun suara Vani,akhirnya ibu Vani membuka pintu dan masuk tanpa sepengetahuan Vani,lau ibu Vani melihat Vani terbaring diatas ranjangnya dengan warna kulit tubuhnya putih pucat dan bibirnya yang merah itu kini telah pudar menjadi biru pucat,seketika itu ibu Vani langsung memanggil suami dan ibunya.
"Apa yang terjadi dengan Vani,mengapa diq seperti ini?"tanya ibu Vani dengan suara gemetar.
setelah ayah Vani memeriksa ternyata Vani telah meninggal,kemudian seketika itu ibuVani jatuh pingsan,dan ayah Vanipun terpuruk lemastqk berdaya,begitupun nenek Vani,saat itupun teman-teman Vani datang melihat Vani untuk yang terakhir kalinya,begitupun Katrina yang hampir pingsan melihat sahabatnya tak lagi bernyawa,ribuan tetesan air mata menghantarkan kepergian Vani ke peristirahatan terakhirnya.
      Setelah meninggalnya Vani yang selalu ayah dan ibu Vani ingat adalah perkataan terakhirnya yaitu "Kebahagiaan dalam kebersamaan adalah hal yang lebih berarti dari pada harta,dan kita harus lebih bersyukur atas apa yang telah Allah swt berikan kepada kita"kata -kata itulah yang masih terdengar hangat dalam ingatan kedua orang tua Vani.Dan kini semua tentang Vani tinggalah kenangan dan bentuk penyesalan ayah dan ibu Vani.


0 comments:

Post a Comment

 
. © 2016 Design by Manisum | Sponsored by bkktkm - bkktkm - bkktkm