Menundukkan Pandangan. Novi Anto. Kelas IX B

Nama      : Novi Anto
Kelas       : IX B
No. Urut : 20

MENUNDUKAN PANDANGAN

Seorang yang santun,ia bernama Rahman Sahid,ia keluar kota untuk bertemu temannya,dan setibanya dia bertemu, temannya berjalan menujuh ke pasar untuk membeli makanan untuk dia,Rahman menunggu dia di tandu.

            Rahman sahid adalah seorang yang pria yang sangat tampan dan gagah,dan menjaga dirinya dari keharamnya.

          Seketika ada seseorang wanita dusun yang cantik memandangnya dari tandu (miliknya),dan wanita itu melihat ketampannya rahman dan kegagahnya maka dia mendekatinya rahman dan dia berdiri di depan Rahman.

          Dan dia membuka wajahnya yang sangat cantik,seperti suasana dimalam hari yang indah dengan purnama.

          Rahman pun menundukan pandangannya dari wanita itu! Dan rahman mengira bahwa dia adalalah seorang yang meminta makanan,rahman pun berdiri meberikan makannya.

            Dan dia berkata:"Apakah kamu mengingikan makanan ini,tapi yang aku ingakan kau berharap jadi suamiku".

        Maka berubahlah wajah Rahman dan legam,dan dia teriak sambil mengatakan:"sungguh anggunya kau telah mengirimkan wanita seperti dia untukku".

            Dan dia menutup wajahnya sambila menangis,dan berteriak.

     

          Maka wanita cantik itu melihat bahwa rahmana tidak mau melihat dirinya,dan dia menutupi cadarnya,dan kembali menuju tendanya.

         Datanglah temannya yg membeli(bekal) makanan bagi mereka.Dan temannya melihat kedua matanya rahman lembab karena tangisannya di tengah-tengah suaranya,dia pun bertanya:

 "Apa yang menyebabkanmu menangis"

 Rahman menjawab:" baik-baik saja!!!.

 Aku teringat wanita itu.

          Dan temanny berkata:" Tidak!" dan kmu mengalami kejadian.

        

         Dan temanny bertanya terus,dan akhirnya Rahman mengatakan sebenarny kisah seorang wanita cantik itu bersamanya.

         Dan akhirnya keduanya kembali ke kotanya,dan keduanya beristirahat dan tidur sejenak.

         

         Dan dia bermimpi siapa lelaki yang sangat tampan dan gagah dan tinggi itu,

dan Rahman bertanya:"Siapa engkau semoga merahmatimu?!!".

Orang itu menjawab:"Ia lah kamu Rahman".

Rahman:" oh itu saya"

Orang itu:"Sungguh kisah engkau dengan wanita pembesaran kerjaan sangat mengagumkan.