Kisah
Dua Semut Penggali Semangat
Suatu hari, sekelompok semut
tengah berjalan melewati hutan. Diantara jalan yang mereka lewati, rupanya
terdapat genangan air yang cukup besar yang ternyata menenggelamkan dua
diantara sekelompok semut tersebut. Mereka jatuh dan tidak tahu bagaimana cara
berenang. Mereka hanya berteriak terus dan
berusaha sekuat mungkin untuk bisa menyetuh daratan. Genangan air itu rupanya
cukup besar, sehingga setiap kali dua semut itu nyaris berhasil, gelombang air
seakan membuat mereka kembali menjauh dari daratan yang dituju. Melihat hal
ini, sekelompok semut lainnya akhirnya berkata, “Hai, genangan air itu tidak
akan bisa membuatmu kembali. Usahamu hanya akan sia-sia. Kamu akan mati
disana”.
Namun kedua semut itu mengabaikan
komentar dari teman-teman sekelompoknya. Mereka tidak mendengar ocehan tersebut
dan hanya berusaha sekuat mungkin untuk mencoba dan terus mencoba. Kemudian
kelompok semut yang lainnya kembali berkata, “Sudah kukatakan, usahamu itu
tidak akan pernah membuahkan hasil. Kamu hanya akan tenggelam dan mati disana”.
Semakin banyak anggota semut yang
meminta mereka menghentikan usahanya, akhirnya satu semut pun menyerah. Ia
berpikir bahwa apa yang dikatakan kelompoknya adalah benar. Untuk bisa kembali
menyentuh daratan, sepertinya hanyalah mimpi yang sia-sia. Usaha yang sudah ia
lakukan nyatanya tidak membuahkan hasil juga. Ia menyerahdan akhirnya mati
disana.
Sedangkan semut yang lain masih
berupaya sekuat tenaga. Kelompoknya terhera-heran,mengapa ia terus saja
melakuka hal konyol seperti itu.”Hai apa kau tidak dengar apa yang kami
katakana?Berhentilah, percuma. Kau tidak akan pernah berhasil!” Namun tak lama
kemudian, selembar daun gugur terjatuh tepat disampingnya. Tanpa berpikir
panjang, semut pun segera naik dan akhirnya selamat sampai ke darat. Saat ia
tiba, semut lainnya bertanya “Apa kau tidak dengar apa yang kita katakana tadi?”
Lalu semut itu pun menjelaskan bahwa sebenarnya ia tuli. Telinganya tidak cukup
baik untuk mendengarkan suara dengan frekuensi yang tidak dekat jaraknya. Ia
justru mengira bahwa kelompok menyemangatinya sepanjang waktu.
Setelah mendengar penjelasan dari semut tadi
kelompok semut lainnya menyadari, bahwa dengan memberikan semangat dan motivasi
kepada orang lain, sama halnya kita turut memotivasi diri kita sendiri. Jangan
selalu mendengar anggapan buruk dari orang lain terhadap apa yang kita lakukan.
Anggapan buruk hanya akan menjadi penghalang dalam perjalanan kita mencapai
tujuan. Percayalah bahwa kerja keras pasti akan meninggalkan hasil yang
berarti. Percayalah bahwa kita akan bisa mencapainya dengan cara dan kerja
keras yang kita lakukan sendiri.
2 comments:
Mantap
Mantap
Post a Comment