468x60 Ads



Kisah Dua Semut Penggali Semangat. Zulfa Rizki Pratama. Kelas IX A


Hasil gambar untuk kisah dua semut penggali semangat

Kisah Dua Semut Penggali Semangat

  Suatu hari, sekelompok semut tengah berjalan melewati hutan. Diantara jalan yang mereka lewati, rupanya terdapat genangan air yang cukup besar yang ternyata menenggelamkan dua diantara sekelompok semut tersebut. Mereka jatuh dan tidak tahu bagaimana cara berenang. Mereka hanya berteriak  terus dan berusaha sekuat mungkin untuk bisa menyetuh daratan. Genangan air itu rupanya cukup besar, sehingga setiap kali dua semut itu nyaris berhasil, gelombang air seakan membuat mereka kembali menjauh dari daratan yang dituju. Melihat hal ini, sekelompok semut lainnya akhirnya berkata, “Hai, genangan air itu tidak akan bisa membuatmu kembali. Usahamu hanya akan sia-sia. Kamu akan mati disana”.

  Namun kedua semut itu mengabaikan komentar dari teman-teman sekelompoknya. Mereka tidak mendengar ocehan tersebut dan hanya berusaha sekuat mungkin untuk mencoba dan terus mencoba. Kemudian kelompok semut yang lainnya kembali berkata, “Sudah kukatakan, usahamu itu tidak akan pernah membuahkan hasil. Kamu hanya akan tenggelam dan mati disana”.

Semakin banyak anggota semut yang meminta mereka menghentikan usahanya, akhirnya satu semut pun menyerah. Ia berpikir bahwa apa yang dikatakan kelompoknya adalah benar. Untuk bisa kembali menyentuh daratan, sepertinya hanyalah mimpi yang sia-sia. Usaha yang sudah ia lakukan nyatanya tidak membuahkan hasil juga. Ia menyerahdan akhirnya mati disana.

Sedangkan semut yang lain masih berupaya sekuat tenaga. Kelompoknya terhera-heran,mengapa ia terus saja melakuka hal konyol seperti itu.”Hai apa kau tidak dengar apa yang kami katakana?Berhentilah, percuma. Kau tidak akan pernah berhasil!” Namun tak lama kemudian, selembar daun gugur terjatuh tepat disampingnya. Tanpa berpikir panjang, semut pun segera naik dan akhirnya selamat sampai ke darat. Saat ia tiba, semut lainnya bertanya “Apa kau tidak dengar apa yang kita katakana tadi?” Lalu semut itu pun menjelaskan bahwa sebenarnya ia tuli. Telinganya tidak cukup baik untuk mendengarkan suara dengan frekuensi yang tidak dekat jaraknya. Ia justru mengira bahwa kelompok menyemangatinya sepanjang waktu.

 Setelah mendengar penjelasan dari semut tadi kelompok semut lainnya menyadari, bahwa dengan memberikan semangat dan motivasi kepada orang lain, sama halnya kita turut memotivasi diri kita sendiri. Jangan selalu mendengar anggapan buruk dari orang lain terhadap apa yang kita lakukan. Anggapan buruk hanya akan menjadi penghalang dalam perjalanan kita mencapai tujuan. Percayalah bahwa kerja keras pasti akan meninggalkan hasil yang berarti. Percayalah bahwa kita akan bisa mencapainya dengan cara dan kerja keras yang kita lakukan sendiri.

2 comments:

Post a Comment

 
. © 2016 Design by Manisum | Sponsored by bkktkm - bkktkm - bkktkm