468x60 Ads



BUKU KUMPULAN CERPEN




Kumpulan Cerpen Harap yang Tak Terungkap
Karya : Aris margono
 
Hari itu adalah hari pertama aku mengajar. Pagi itu aku mengajar di kelas XII A. Begitu aku duduk di kursi guru, tepat di hadapanku ada yang seorang siswa yang benar-benar mirip dengan kekasihku. Kulitnya putih, perawakannya tinggi dengan jemari tangan lentik dan wajah yang cantik memesona. Setelah kuabsen satu persatu barulah aku tahu namanya Putri. Sebuah nama yang sederhana tapi indah sesuai dengan pemiliknya.

Hari-hari telah aku lalui. Aku senang mengajar di sekolah ini. Terlebih jika mengajar di kelas XII A. Mungkin karena itulah aku jadi semangat pergi ke sekolah. Berangkat pagi-pagi sebelum guru yang lain datang ke sekolah. Meski tidak ada jadwal mengajar aku tetap berangkat ke sekolah.

Kemilau sinar matahari pagi menerobos di sela pohon cemara yang berjajar rapih di sepanjang halaman sekolah. Udara terasa begitu segar. Kicau burung yang bersahutan menambah indahnya susana. Di halaman sekolah yang cukup luas itu, bapak kepala sekolah sedang memberikan pengarahan kepada para siswa. Beberapa bus pariwisata sudah siap mengantar mereka untuk study tour ke kota pelajar Yogyakarta. Setelah pengarahan dari Bapak kepala sekolah usai, mereka menuju ke bus masing-masing dengan didampingi oleh bapak dan ibu guru.


MBAH LANCING 

Penyebar Agama Islam di Urut Sewu 

Karya : Aris Margono

Buku dengan judul Mbah Lancing Penyebar Agama Islam di Urut Sewu ditulis untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang seorang waliyullah, penyebar agama Islam di Urut Sewu pada masanya. Komplek pemakaman Mbah Lancing berada di Desa Mirit, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya oleh Pemerintah Kabupaten Kebumen.

Makam Mbah Lancing banyak dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan ada yang dari Malaysia. Hal ini dikarenakan karomah dan ketokohan Mbah Lancing yang melegenda seperti halnya para Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Makam Mbah Lancing ramai dikunjungi para peziarah, terutama pada hari Jumat, puncaknya pada bulan Ruwah dan Syuro.

Setelah membaca buku ini diharapkan Anda dapat lebih mengapresiasi budaya warisan leluhur dan memetik nilai postif yang terkandung di dalamnya. Namun, tidak membiarkan diri terjebak dalam pemahaman yang keliru dengan mencampuradukkan antara budaya dan agama secara kurang bijak. Selain itu, dengan membaca buku ini akan menambah pengetahuan dan wawasan Anda tentang sejarah di masa lalu.

Selamat membaca dan mencermati, tidak menutup kemungkinan juga menjadi bahan diskusi. Semoga sekelumit tulisan dalam buku Mbah Lancing, Penyebar Agama Islam di Urut Sewu yang penulis susun melalui obsevasi, wawancara, dan studi pustaka ini dapat turut serta menjaga kearifan lokal yang dimiliki masyarakat setempat, khususnya di daerah Urut Sewu agar tidak hilang terkikis waktu.  

Naskah selengkapnya 💓 klik tanda cinta ini

 

0 comments:

Post a Comment

 
. © 2016 Design by Manisum | Sponsored by bkktkm - bkktkm - bkktkm