468x60 Ads



Sukses untuk lulusan SMPN 1 MIRIT

Beriman, Santun, Berprestasi dan Terampil

Guru-Guru SMPN 1 Mirit

Guru adalah Pamong, orang tua pengganti yang dipercaya mendidik siswa-siswinya

Staf Tata Usaha

Syukuran HUT Sekolah Ke-40

Prestasi Tiada Henti

Semangat Berprestasi

Seimbangkan jiwa dan raga

HUT Sekolah ke-40

Study Tour 2020

Study Tour ke Jatim Park


Showing posts with label BAHAN AJAR. Show all posts
Showing posts with label BAHAN AJAR. Show all posts

Berhentilah Mengejek Seseorang. Fajri Tri Rojefi. Kelas IX C

0 comments

Saudaraku, Sampai Kapan Kita saling Mencela dan Mengolok-olok?
 
Berhentilah Mengejek Seseorang
     
      Pekerja di bagian cleaning service yang memiliki kinerja buruk selama bekerja. Melihat kondisi ini para pekerja lainnya hanya mengejek si pekerja kebersihan dengan cara membuang sampah di lorong-lorong kantor. Hal ini mereka lakukan sebagai bukti bahwa kinerja si pekerja kebersihan sangat buruk.
      Kondisi ini sering berulang dan diamati dengan baik oleh Dunham. Dia berpikir untuk segera menyelamatkan si pekerja dari keterpurukannya. Hal itu perlu dilakukan karena si pekerja kebersihan terkadang memiliki kinerja yang sangat baik ketika menyelesaikan pekerjaannya.
      Dengan demikian Dunham memutuskan untuk memuji kinerja si petugas kebersihan di depan orang banyak. Secara cepat Dunham mendapatkan hasilnya, kini si pekerja kebersihan melakukan pekerjaan lebih efektif setiap hari. Orang lain yang semula mengejek si pekerja kebersihan kini memberikan pengakuan dan pujian serupa seperti Dunham.
      Memberikan pujian yang jujur akan memperoleh hasil menakjubkan. Sementara kritik dan ejekan sama sekali tidak akan memperoleh hasil apapun kecuali hasil yang jauh lebih buruk.

Pakailah Hijabmu Ukhti. Walliyyu Srikandi Inata. Kelas IX A

0 comments

     Untukmu ukhti muslimah… kemana akan kau... - Verlisa muslimah ...


Pakailah Hijabmu Ukhti
     Disebuah desa ada seorang anak perempuan yang sangat cantik,baik,dan sholehah.Dia bernama Fatimah.Fatimah memiliki sifat yang ramah dan selalu peduli kepada siapapun.Dia juga berasal dari keluarga yang kaya raya.Namun dia tidak pernah sombong kepada siapapun.
      Fatimah memiliki sahabat yang bernama Hilda.Hilda memiliki sifat yang hampir sama seperti Fatimah.Hanya saja Hilda belum mau berhijab seperti Fatimah.
      Pada suatu hari Fatimah mengajak Hilda untuk berjalan-jalan.Ketika dijalan mereka asik mengobrol.Namun disisi lain Fatimah sedikit rikuh melihat penampilan Hilda yang memakai baju ketat.
       "Hilda,kenapa kamu memakai baju yang ketat?"tanya Fatimah."Karena menurut ku itu sangat nyaman dipakai Fat"jawab Hilda."Kenapa kamu tidak memakai rok saja dan memakai hijab?"lanjut Fatimah."Aku belum bisa Fat,kalu masalah hijab sih belakangan aja,yang penting hatinya aja dulu yang baik"saut Hilda."Hmmm,ya udah deh terserah kamu aja"lanjut Fatimah dengan nada sedikit kesal."Kamu marah ya Fat?"tanya Hilda."Bukannya marah,tapi kamu kan sudah dewasa sudah sepatutnya kamu menutup auratmu dan memakai jilbab"jawab Fatimah."Sudah lah Fat,tidak usah dipikirin,masalah itu sih belakangan saja"acuh Hilda.Fatimah merasa kesal sekali karena setiap kali dia menasehati Hilda,Hilda tidak pernah memperdulikannya.
      Suatu malam ketika Hilda tertidur nyenyak dia bermimpi bahwa dia berada disebuah taman yang sangat indah.Taman itu dipenuhi dengan berbagai macam jenis bunga dan banyak sekali kupu-kupu yang sedang terbang di atas bunga-bunga itu.Ketika sedang asik berjalan-jalan ia melihat ada banyak bidadari yang sedang asik bermain,salah satunya adalah Fatimah sahabatnya sendiri.Bidadari itu cantik-cantik dengan mengenakan pakaian yang putih bersih dan mereka juga memakai jilbab.
      Kemudian Hilda berlari dan mendatangi bidadari-bidadari itu."Fatimah!,apakah ini benar-benar dirimu?",tanya Hilda pada Fatimah."Iya ini aku sahabatmu",jawab Fatimah."Apakah aku boleh bergabung bersama kalian?",tanya Hilda."Tentu saja boleh"lanjut Fatimah.
      Ketika mereka asik bermain tiba-tiba ada sebuah pintu bercahaya.Pintu itu adalah pintu menuju ke surga.Kemudian bidadari-bidadari itu berlari untuk masuk kedalam pintu itu.Lalu Hilda ikut mengejarnya,namun ia tertinggal jauh sekali.Setelah Hilda sampai didepan pintu itu ia terpental dan terjatuh.Kemudian salah satu bidadari itu bertanya kepada Hilda,"mau apa kamu disini?"."Aku ingin ikut sahabat ku dan juga kalian untuk menjadi bidadari surga",jawab Hilda.Semua bidadari pun tertawa."Apah!?,kamu mau jadi bidadari surga?,lihatlah dirimu,kamu memakai pakaian yang ketat dan tidak memakai hijab,kau sangat tidak pantas untuk menjadi bidadari surga",jawab salah satu bidadari.Lalu semua bidadari itu meninggalkan Hilda sendirian.
      "Astagfirullahaladzim",Hilda terbangun dari tempat tidurnya.Hilda merasa bersalah karena selama ini ia selalu mengabaikan nasehat-nasehat yang diberikan Fatimah kepada dirinya.Kemudian ia meminta maaf kepada Allah agar Allah mau mengampuni dirinya.
       Semenjak kejadian itu,kini Hilda menjadi wanita yang sholehah seperti Fatimah.Dia menyadari kesalahannya selama ini. Dan dia juga meminta maaf kepada Fatimah karena telah mengabaikan nasehatnya.
      Wanita adalah aurat.Sebaik-baiknya hati wanita,jika tidak menutupi auratnya maka itu akan sia-sia.Jikalau kita sudah menggunakan hijab tetapi akhlak kita masih buruk itu juga akan sia-sia.Maka dari itu mulai sekarang kita berusaha memperbaiki diri dan berusaha menutupi aurat.

Perjuangan Seorang Ibu dan Gerobak Kehidupan. Gres Sendy. Kelas IX B

0 comments

Balikpapan & Rumah Minimalis: Balikpapan : Siang Dorong Gerobak ...

Perjuangan Seorang Ibu dan Gerobak Kehidupan
Pada suatu hari ada seorang ibu yang melintasi angkringan nasi uduk sambil mendorong gerobak miliknya.Dia hidup dengan kedua anak nya yang  berada di dalam gerobak.Sontak saja kondisi ini menyentuh seseorang untuk turut berbagi. Panggil saja namanya Ami,seseorang yang sedang makan nasi uduk di angkringan tersebut.

Melihat kondisi sang ibu dan kedua anaknya membuat Ami bergegas memenggil sang ibu berkali- kali.Namun belum juga mendekati suaranya .Hingga akhirnya tanpa pikir panjang Ami memesan 3 bungkus nasi uduk dan menyerahkan nasi tersebut kepada sang ibu.Berkali-kali sang ibu mengucapkan terima kasih kepada Ami.

Sang ibu kemudian bercerita kepada Ami bahwa sang istri telah meninggal dan gerobak itulah peninggalan satu-satunya.Pekeejaannya kini hanya mencari sampah di dekat peeumahan dan pinggir jalan raya.Kemudian menghibur anaknya sembari terus bertahan hidup .Akan tetapi kondisi hidupnya sama sekali tidak ia sesali.Sebab sang ibu selalu berusaha dan Tuhan ada bersamanya.
Tak ada di dinia ini yang mau hidup serba kesulitan.Namun di sanalah segala syukur dan pesan mesti digaungkan.Sebab Tuhan tidak pernah tidur dan selalu memberkahi hambanya yang selalu bersyukur.

Semangkok Bubur di Hari Ulang Tahunku. Anggi Ayu Lestari. Kelas IX B

0 comments


Nama : Anggi Ayu Lestari
Kelas : 9B
No. Urut : 07



Semangkuk Bubur di Hari Ulang Tahunku

Kampung Karya Kita (K3)™: Desember 2011
 
  Dikisahkan disuatu keluarga, biasanya di hari ulang tahun Rani, ibu pasti sibuk berada di dapur untuk memasak dan menghidangkan makanan kesukaannya. Tepat saat yang ditunggu, betapa kecewa hati Rani, ketika melihat meja makan kosong, tidak nampak sedikit pun bayangan makanan kesukaannya terletak dimeja makannya. Rani pun merasa kesal, marah, dan jengkel atas hal tersebut.

"Huh, ibu sudah tidak sayang lagi padaku. Apa ibu sudah lupa dengan hari ulang tahun anaknya sendiri, sungguh keterlaluan,"gerutunya dalam hati. "Ini semua pasti gara-gara Billa sakit semalam sehingga ibu lupa dengan hari ulang tahun dan makanan kesukaanku. Dasar anak manja!"sindir Rani terhadap Billa.

    Rani pun menunggu sampai siang, sepertinya orang serumah tidak ada yang peduli lagi kepadanya. Tidak ada yang memberikan ucapan selamat, ciuman, atau memberi kado untuknya.

      Dengan perasaan marah dan sedih, Rani pun memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah begitu saja. Dengan kondisi perut kosong dan pikiran yang dipenuhi kejengkelan membuatnya berjalan sembarangan tak tau arah. Saat Rani melewati sebuah gerobak penjual bubur dan mencium aroma nikmat dari bubur tersebut, tiba-tiba Rani sadar, betapa lapar perutnya! Dia menatap nanar kepulan asap di atas semangkuk bubur.

"Mau beli bubur, neng? Duduk saja di dalam," sapa si tukang bubur. 
"Mau, bang. Tapi saya tidak punya uang," jawabnya tersipu malu.
"Bagaimana kalau hari ini abang traktir kamu? Duduklah, abang siapin bubur yang super enak."
Rani pun segera duduk di dalam.

"Saya jadi ingat ibu saya, bang. Sebenarnya... hari ini ulang tahun saya. Malah abang, yang tidak saya kenal, yang memberi saya makan. Ibuku sendiri tidak ingat hari ulang tahunku apalagi memberi makanan kesukaanku. Saya sedih dan kecewa, bang."

"Neng cantik, abang yang baru sekali aja memberi makanan bisa bikin neng terharu sampai nangis. Lha, padahal ibu dan bapak neng, yang ngasih makan tiap hari, dari neng bayi sampai segede ini, apa neng pernah terharu begini? Jangan ngeremehin orang tua sendiri neng, ntar nyesel lho."tukang bubur sedikit memberikan nasehat.

Rani seketika tersadar, "Kenapa aku tidak pernah berpikir seperti itu?"

      Setelah menghabiskan makanan dan berucap banyak terima kasih, Rani bergegas pergi. Setibanya di rumah, ibunya menyambut dengan pelukan hangat, wajah cemas sekaligus lega,

"Rani, dari mana kamu seharian ini, ibu tidak tahu harus mencari kamu ke mana. Rani, selamat ulang tahun ya. Ibu telah membuat semua makanan kesukaan Rani. Rani pasti lapar kan? Ayo nikmati semua itu."
"Ibu, maafkan Rani, Bu," Rani pun menangis dan menyesal di pelukan ibunya. Dan yang membuat Rani semakin menyesal, ternyata di dalam rumah sudah hadir sahabat-sahabat baik dan paman serta bibinya. Ternyata ibu Rani membuatkan pesta kejutan untuk anak kesayangannya.

       Saat kita mendapatkan pertolongan atau menerima suatu pemberian sekecil apapun dari orang lain, sering kali kita merasa begitu senang dan selalu berterima kasih kepadanya. Namun sayangnya, kadang kasih dan kepedulian tanpa syarat yang diberikan oleh orangtua dan saudara tidak tampak di mata kita. Seolah menjadi kewajiban orangtua untuk selalu berada di posisi siap membantu, kapan pun.

       Bahkan, jika hal itu tidak terpenuhi, segera kita memvonis, yang tidak sayanglah, yang tidak mengerti anak sendirilah, atau dilanda perasaan sedih, marah, dan kecewa yang hanya merugikan diri sendiri. Maka untuk itu, kita butuh untuk belajar dan belajar mengendalikan diri, agar kita mampu hidup secara harmonis dengan keluarga, orangtua, saudara, dan dengan masyarakat lainnya.





Kegagalan Meraih Prestasi. Aditya Eka Wijaya. Kelas IX B

0 comments


Kegagalan Bukan Akhir dari Segalanya [Motivasi] - Widiynews

Kegagalan Meraih Prestasi
 
Suatu ketika ada seorang pemuda yang begitu tampan dan cerdas tinggal bersama sang papah ,karena ibunya telah meninggal karena penyakit kronis yang di deritanya.Ayahnya seorang pemilik perusahaan kaya raya.Pagi hari pemuda itu akan berangkat kuliah di universitas Gajah Mada(UGM).

"Nak makan dulu sini sebelum berangkat",ucap sang papah.."Iya pah"jawab pemuda itu.Nak kapan kamu akan ujian semester ini.
Tiga bulan lagi pah,jawab pemuda itu.Nak siap kan bekal ilmumu dan belajarlah saat ujian nanti.Tenang aja kok pah "kata pemuda itu".Setelah sarapan dan berpamitan kepada sang papah,pemuda itu keluar rumah dan menaiki mobilnya dan berangkat ke kampus.

Dan ketika malam hari sang ayah mengajak anaknya untuk makan bersama.Ketika sudah terdengar ketukan piring dan sendok,sang papah pun mulai berbicara,"nak apakah kamu sudah mempersiapkan bekal ilmu untuk menghadapi ujian yang akan datang".Belum pah,tenang aja anak papah ini kan cerdas tidak usah repot repot belajar pasti bisa mengerjakannya kok.Jawab sang pemuda sambil membanggakan banggakan dirinya."Nak meski kamu sudah cerdas,tetapi kamu tetap harus belajar "ujar sang ayah".Papah ingin kamu sukses. Untuk melanjutkan perusahaan-perusahaan papah.

Dan beberapa hari kemudian sang papah terbaring lemas di rumah sakit.Ia tak berdaya di atas kasur empuk itu.Tibalah sang anak untuk menjenguk papahnya.Sang papah pun bertanya "nak apakah kamu sudah belajar" belum pah kata sih anak itu.Tapi papah tenang aja papah istirahat aja,tak perlu memikirkan aku,aku pasti bisa kok "jawab pemuda itu.

Sang pemuda itu tetap tidak mendengar nasihat ayahnya.Suatu hari pemidah tersebut melaksanakan ujian dengan lancar.Tibalah pengumuman tentang kelulusan.Dia merasakan sedih dan kecewa pada saat itu karena pengumuman bahwa dia tidak lulus.

Dan sesungguhnya seorang yang menasehatinya dengan jalan yang benar ialah orang yang benar-benar sayang padamu.
Dan kecerdasaan seseorang akan hilang jika Ia tidak bisa pandai-pandai menjaganya dengan tetap belajar.

Anak Pemulung Jadi Dokter. Amaliah Nur Fitriani. Kelas IX C

0 comments

                                                   
Kisah Anak Penjual Apem, Meraih 'Mimpi' Jadi Dokter Gigi ...

ANAK PEMULUNG JADI DOKTER

              Delapan belas tahun lalu adalah hari terberat yang pernah ada dalam hidup Anjali. Seorang anak gadis yang hidup dalam kemiskinan, tinggal di bantaran kali dengan rumah terbuat dari kardus harus rela melepaskan kepergian sang Ibu tercinta. Ia sangat mencintai Ibunya lebih dari apa pun, tak pernah sepatah kata pun ia membantah perintah Ibunya, baginya Ibu adalah jantung kehidupannya. Ibunya pun sangat mencintai nya lebih dari apa pun, terbukti dengan bagaimana Ibu Anjali berusaha, bekerja siang malam mengelilingi kota memulung sampah, botol, dan kardus-kardus bekas yang akan di jual demi sesuap nasi dan menyekolahkan Anjali. Anjali merasa sangat berdosa besar jika harus melawan orang tua apalagi menyakiti hati Ibu yang telah melahirkan dan membesarkannya dengan segala keterbatasan. Karena itu Ia berjanji pada dirinya tidakan pernah sedikit pun berani melawan dan menyakiti Ibunya yang sudah tua dan bungkuk.

               Anjali tidak pernah malu jika sang Ibu mengantarnya ke sekolah dengan pakaian lusuh, kusut dan penuh tambalan, bahkan dengan penuh kebanggaan terlihat dari wajahnya karena ia masih memiliki seorang Ibu yang sangat mencintainya sejak ia menghirup udara dunia, walau Ayahnya telah pergi meninggalkannya ketika ia masih berumur dua tahun akibat kecelakaan. Demi membahagiakan Ibunya ia belajar sungguh-sungguh, ia pun selalu menjadi juara kelas bahkan sesekali juara umum. Baginya mungkin hanya dengan prestasi sekolah yang bisa membahagiakan Ibunya, hanya itu yang bisa ia berikan kepada sang Ibu, karena dengan itu juga ia sedikit mendapat keringanan dalam biaya sekolah. Kadang jika Ibunya sakit ia pergi keliling kota, memulung mencari botol dan kardus bekas di tempat pembuangan sampah, bahkan tak jarang ia terjerembab ke dalam tumpukan sampah karena tubuhnya SD nya yang masih kecil.

              Sehabis sekolah menjaga sebuah toko sebagai uang tambahan membeli buku sekolah atau buku yang sangat ia inginkan. Baginya dengan berusaha dan bekerja keraslah keinginannya akan terwujud. Ia sangat beruntung memiliki orang tua yang peduli akan pendidikan anaknya, ia kadang sering menangis sendiri dalam malam gelap gulita sebelum azan subuh, ia selalu terpikirkan dengan anak-anak yang senasib dengannya yang hidup jauh di bawah garis kemiskinan namun hanya ia yang mampu sekolah. Ia pun kadang menyempatkan waktu mengajarkan kawan-kawan sekitar rumahnya pelajaran matematika tanpa dibayar sesen pun, dengan begitu ilmunya semakin melekat, berkah dan bermanfaat.

                Janji-janji yang ia buat, yang ia sampaikan di tengah malam pada Tuhan pada umur 12 tahun kini terpenuhi. Anjali dulu gadis kecil yang miskin dan kumuh kini sudah menjadi gadis dewasa yang cantik, baik dan kaya raya namun sederhana. Ia telah mewujudkan cita-citanya atas izin Tuhan melewati ujian-ujian besar dalam hidupnya. Baginya pendidikan tidak hanya diperuntukkan orang kaya, siapa pun boleh bercita-cita. Di umurnya yang masih muda (27) Ia menjadi dokter spesialis kanker ternama di rumah sakit terbesar di Jakarta dan menjadi dosen tetap di Universitas terkenal di jakarta. Ia membangun yayasan sosial untuk anak-anak miskin dann terlantar. Dengan kerendahan hati, ia bersama teman-teman dan bawahannya melakukan pos kesehatan keliling gratis ke daerah-daerah yang kehidupannya sangat memprihatinkan. Ia mampu menyelesaikan sarjana kedokterannya di Universitas terkenal dan ternama di Jerman, bahkan menjadi wisudawan terbaik dan banyak rumah sakit besar di Jerman dan menawarkan dirinya. Tapi ia lebih memilih tanah air yang telah membesarkannya, tempat ia dibesarkan bersama Ibunda tercinta, tempat dimana banyak nyawa orang miskin yang terancam kematian tanpa pengobatan.

Semangkuk Es Krim. Marcelina Dwi Astuti. Kelas IX C

0 comments




Semangkuk Es Krim
Suatu siang ketika cuaca sedang sangat panas, seorang anak kecil masuk ke dalam toko es krim. Anak itu melihat-lihat es krim yang tersedia lalu bertanya pada penjaga toko, ‘Pak, berapa harga semangkuk es krim sundae?’

Si penjaga toko menjawab, ‘Untuk semangkuk es krim sundae harganya 50 sen.’

Anak kecil itu lalu merogoh sakunya dan menghitung uangnya. Si penjaga toko mulai tidak sabar.

‘Pak, berapa harga semangkuk es krim vanilla biasa?’ tanya anak itu.

’35 sen,’ jawab penjaga toko ketus.

‘Baiklah aku mau semangkuk es krim vanilla plain,’ pinta si anak kecil.

Anak kecil itu lalu duduk di meja, beberapa saat kemudian datanglah es krim vanilla biasa dengan tagihannya. Anak itu menghabiskan es krimnya, membayar tagihan di kasir, lalu pergi.

Saat membereskan meja anak kecil itu, si penjaga toko menemukan koin 15 sen yang ditinggalkan si anak kecil sebagai tip. Ia pun merasa bersalah telah bersikap kasar terhadap anak itu.

Contoh cerita inspiratif singkat ini menceritakan tentang seseorang yang terlalu cepat menilai orang lain. Si penjaga toko tadi terlalu cepat menilai jika anak kecil tadi tidak mampu membeli es krim sundae, padahal sebenarnya anak itu mampu. Malah, ia berbuat baik dengan memberi tip.

Kisah tadi layak kamu jadikan renungan dalam hidup. Ingat, jangan cepat menyimpulkan sesuatu hanya karena penampilan luarnya yang buruk.

 
. © 2016 Design by Manisum | Sponsored by bkktkm - bkktkm - bkktkm