468x60 Ads



TEKS CERITA FIKSI RADEN ARYO DAMAR OLEH KELOMPOK SUHADA KELAS VII G

 


ANGGOTA :

1. FAJAR WALBAROKAH

2. ANAS

3. YUSUF

4. SIGIT

5. DIKA

Raden Aryo Damar

            Aryo Damar,  putra dari Dewi Reksolani kini sudah remaja. Ia tumbuh menjadi pemuda yang tampan, gagah, dan digjaya. Semua itu berkat didikan dari ibundanya dan eyangnya, Joko Kumbari. Aryo Damar sudah memantapkan hati untuk pergi menemui ayahandanya. Setelah berpamitan pada ibundanya, ia pergi meninggalkan Padepokan Alas Antogo menempuh perjalanan ke arah timur menuju Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Prabu Brawijaya yang tidak lain adalah ayahandanya.

Tidak mudah bagi Ario Damar untuk bisa langsung bertemu dengan Prabu Brawijaya karena prajurit penjaga pintu gerbang istana tidak langsung mempercayainya.

“Prajurit, kalau kamu tidak percaya. Tolong tunjukkan sumping ini pada paduka. Setelah Paduka melihat sumping ini dan paduka tidak memperbolehkan aku untuk menghadap maka aku akan meninggalkan tempat ini,” kata Ario Damar pada prajurit penjaga pintu gerbang istana.

Benar kata Ario Damar, setelah prajurit menghadap Prabu Brawijaya dan menunjukkan sumping yang pernah sang Prabu berikan pada Dewi Rekso Lani saat pergi meninggalkan istana dalam keadaan hamil muda karena lingsem atau malu atas perkataan Prabu Brawijaya. Prajurit penjaga pintu gerbang istana itu kemudian meminta Ario Damar untuk menghadap langsung kepada paduka.

“Anak muda, siapa namamu?,” tanya Prabu Brawijaya dari singgasananya.

“Hamba Ario Damar putra Dewi Rekso Lani dari padepokan Alas Antogo,” jawab Ario Damar tegas, kemudian menundukkan pandangannya.

“Setelah kamu menunjukkan sumping ini, aku akui kamu sebagai putraku. Tetapi, untuk meyakinkanku bahwa kamu benar-benar putraku. Kamu harus memadamkan pemberontakan-pemberotakan yang terjadi di kerajaanku,” kata sang Prabu dengan berwibawa.

            “Dan, mulai saat ini kamu berhak memakai gelar raden di depan namamu,” ucap sang Prabu disaksikan segenap hadirin yang ada di paseban itu.

            “Terimakasih Sang Prabu, kalau begitu hari ini juga hamba mohon pamit untuk melaksanakan perintah paduka,” jawab Ario Damar hormat dan penuh rasa hormat.

 

0 comments:

Post a Comment

 
. © 2016 Design by Manisum | Sponsored by bkktkm - bkktkm - bkktkm